Apa yang Harus Diketahui tentang Mengambil Allopurinol untuk Asam Urat?

Asam urat adalah suatu kondisi yang sering berkembang pada pria maupun Wanita dan bisa menyakitkan dan melemahkan. Asam urat biasanya terjadi karena penumpukan kristal asam urat di persendian, menyebabkan peradangan. Cara terbaik untuk mengobatinya adalah dengan menurunkan kadar asam urat dengan obat-obatan seperti Allopurinol. Penting untuk menjaga tingkat tekanan darah tetap stabil saat minum obat ini juga karena tekanan darah tinggi telah dikaitkan dengan batu ginjal yang berhubungan dengan asam urat.

Artikel ini akan membahas apa yang perlu Anda ketahui tentang mengonsumsi Allopurinol untuk asam urat, termasuk cara kerjanya, informasi dosis, efek samping, risiko yang terkait dengan obat dan banyak lagi.

Allopurinol adalah salah satu obat yang lebih populer untuk mengobati asam urat, menurunkan kadar asam urat. Obat ini banyak dijual di pasaran termasuk di apotek terdekat. Harga Allopurinol 100 mg 1 strip kisaran 1.800 rupiah sampai 3.500 rupiah per lembarnya (10 tablet).

Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang Allopurinol yang mungkin ingin Anda sertakan:

* Allopurinol bekerja dengan menghalangi pembentukan asam urat, yang merupakan pemicu potensial asam urat. Ini membantu mencegah kelebihan produksi asam urat yang dapat menyebabkan penumpukan dan pengerasan kristal pada persendian, yang menyebabkan asam urat.

* Ini termasuk mencegah kelebihan produksi asam urat dengan bekerja memperlambat atau menghentikan konversi purin menjadi asam urat. Ini dilakukan dengan menghambat enzim yang dikenal sebagai Xanthine oxidase (XO).

* Allopurinol biasanya diminum dalam bentuk pil, baik sendiri atau dengan obat lain untuk asam urat seperti Probenesid atau Sulfinpyrazone.

* Meskipun ada kasus langka penyakit kulit yang mengancam jiwa dengan penggunaan Allopurinol, profil keamanan umum obat ini sudah mapan dan telah digunakan untuk mengobati asam urat selama beberapa tahun.

* Beberapa orang yang hipersensitif terhadap inhibitor Xanthine oxidase lainnya seperti kafein atau teofilin tidak boleh mengonsumsi Allopurinol. Allopurinol tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan atau menyusui, juga tidak diketahui menyebabkan masalah pada bayi yang disusui.

* Obat ini harus digunakan dengan hati-hati pada orang tua karena risiko efek samping yang lebih tinggi termasuk hipersensitivitas (ruam) dan kelainan kulit yang parah (nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Stevens-Johnson).

* Efek samping Allopurinol yang paling sering dilaporkan adalah sakit kepala, ruam, mual, demam, dan kedinginan. Beberapa orang mengalami detak jantung tidak teratur atau sesak napas saat menggunakan Allopurinol.