Sebagai Cincin Pertunangan, Sebaiknya Menggunakan Platinum Atau Emas?

Salah satu pertimbangan terpenting saat memilih cincin untuk mengikat Anda dan pasangan, baik sebagai cincin pertunangan atau cincin kawin, adalah logamnya. Platinum dan emas adalah dua logam yang paling umum digunakan sebagai logam utama dalam cincin. Jadi, logam mana yang merupakan simbol cinta terbaik untuk kalian berdua?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perlu diingat bahwa apa yang terbaik untuk orang lain belum tentu terbaik untuk Anda, begitu juga sebaliknya. Semuanya bermuara pada preferensi visual dan emosional Anda. Namun, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan antara cincin platinum dan cincin emas, baik kelebihan maupun kekurangannya.

Platinum tahan terhadap berbagai kondisi

Platinum dikenal karena kemampuannya menahan suhu ekstrim. Karena kekerasannya, logam ini juga digunakan untuk membuat peralatan militer seperti senjata. Kekerasan platinum membuatnya populer untuk cincin pertunangan dan pernikahan sejak zaman kuno.

Platina selain anti karat dan anti karat juga anti noda sehingga membuat cincin platina minim perawatan. Cincin kawin atau pertunangan berbahan platinum memiliki sifat hipoalergenik sehingga cocok digunakan sehari-hari oleh orang-orang yang kulitnya sensitif terhadap logam, terutama nikel yang sering digunakan sebagai paduan emas putih.

Dengan segala kelebihannya, bisa dimaklumi jika harga cincin logam platina lebih mahal. Ini bisa menjadi masalah jika Anda memiliki anggaran yang ketat atau ingin menghabiskan lebih banyak uang untuk menambahkan berlian atau batu permata ke cincin Anda. Namun, label harga awal yang lebih tinggi akan menjadi kompensasi yang adil untuk kualitas tinggi cincin platinum dan biaya perawatan yang rendah.

Cincin platinum ini memiliki latar belakang yang menarik. Selama perang dunia, penggunaan platinum sebagai bahan cincin pernikahan dan pertunangan menurun. Alasannya, penggunaan logam platina diprioritaskan untuk keperluan pembuatan alat-alat militer. Orang mulai mempertimbangkan logam emas sebagai alternatif sejak saat itu. Tentu saja, ada alasan mengapa tren cincin emas tetap bertahan hingga saat ini, meski perang telah berakhir puluhan tahun lalu.

Emas berwarna kuning

Emas kuning, seperti namanya, adalah emas dengan nada kekuningan. Banyak orang menyebut emas kuning sebagai emas murni, atau emas dengan tingkat kemurnian 24 karat. Namun, karena emas 24K memiliki tekstur yang lembut, maka tidak dapat digunakan sebagai perhiasan, terutama yang dikenakan setiap hari dalam jangka waktu yang lama, seperti cincin pertunangan dan cincin kawin.

Emas 18 karat lebih banyak digunakan sebagai komponen perhiasan. Artinya kandungannya adalah 18/24 emas murni, atau 75%, dengan sisa 6/24, atau 25%, menjadi logam lain yang mengeraskannya sekaligus menentukan warna akhir.

 

Baca juga Cincin Emas Putih Simple Elegan.