Jika Anda Keputihan berlebihan yang tak wajar (abnormal) alangkahbaiknya Anda mencari tahu berbagai hal yang menjadi penyebabnya. Anda bisa konsultasi langsung secara online dengan dokter dengan mengunduh aplikasi KlikDokter, download di sini.
Keputihan merupakan sebutan untuk cairan yang keluar dari area miss v. Sebagian besar wanita memproduksi keputihan yang normal (fisiologis) setiap harinya dengan ciri – ciri seperti berwarna putih atau jernih serta disertai dengan sedikit bau atau tanpa ada bau sama sekali.
Keluarnya cairan dari vagina adalah suatu proses alami tubuh. Pada keputihan normal bisa membantu melindungi vagina dari kekeringan, memberikan rubrikasi ketika berhubungan seks, membantu mencegah infeksi vagina, dan membantu menghindari infeksi saluran kemih.
Meskipun keputihan pada dasarnya merupakan hal normal, namun keluarnya cairan vagina pada beberapa kondisi bisa menjadi tanda adanya gangguan atau infeksi (keputihan patologis). Pertanda adanya gangguan kesehatan atau infeksi antara lain keputihan banyak, perubahan warna atau konsistensi, serta disertai bau tak sedap, gatal, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, maupun nyeri saat berkemih.
Ada beragam hal yang menjadi penyebab keputihan berlebih yang perlu Anda ketahui antara lain :
Periode Menstruasi
Volume cairan vagina menjadi lebih banyak dari biasanya menjelang masa menstruasi. Saat ovulasi atau masa subur semakin dekat, saat ovum sudah siap mengeluarkan sel telur, saat itulah Anda akan merasa lebih basah dari biasanya. Selain itu, cairan vagina yang keluar juga jadi lebih jernih dan lebih kental dari sebelumnya. Sebagai siklus bulanan, Anda tidak perlu mengkhawatirkan volume cairan vagina yang terlalu banyak.
Rangsangan Saat Berhubungan Seksual
Pembuluh darah area genital akan melebar saat Anda terangsang saat berhubungan seks, sehingga menyebabkan miss v mengeluarkan cairan sebagai pelumas, membuat dinding miss v basah, serta volume keputihan meningkat.
Hormon Terganggu
Keputihan berlebihan juga disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Hal itu disebabkan oleh stress atau kondisi kesehatan lainnya seperti misalnya Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Bahkan POCS dapat mempengaruhi 10% wanita usia reproduksi. Cairan vagina yang berlebihan hanyalah satu dari sekian banyak gangguan keseimbangan hormon lainnya seperti haid yang tak teratur serta gangguan fertilitas.
Reaksi Alergi
Sama seperti bagian tubuh yang lainnya, bagian dalam atau sekitar vagina juga bisa mengalami reaksi alergi. Umumnya, terjadinya alergi di area miss v disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam menggunakan sabun pembersih kewanitaan, alat bantu seks, pakaian yang terkontaminasi bakteri, dan lain sebagainya. Selain volume cairan vagina yang berlebihan, Anda juga bisa merasa gatal, kemerahan, bahkan merasa nyeri saat berkemih maupun berhubungan seksual.
Oleh karena itu, jika vagina mengalami tanda – tanda alergi, hentikan segera penggunaan alat – alat tersebut dan segera periksakan ke dokter.
Penggunaan Antibiotik
Salah satu efek samping dari penggunaan antibiotik adalah keseimbangan bakteri didalam vagina akan terganggu. Hal itu menyebabkan terjadinya infeksi jamur yang ditandai dengan volume cairan vagina yang banyak dan memiliki tekstur kental seperti keju atau berair. Gejala lainnya seperti merasa gatal, ruam, sensasi terbakar ketika berkemih atau ketika berhubungan seksual.
Infeksi Menular Sekual
Keputihan berlebih juga bisa disebabkan oleh infeksi gonore atau klamida yang terjadi akibat melakukan hubungan intim dengan pasangan yang terinfeksi tanpa menggunakan pengamanan, terutama jika terdapat riwayat sering gonta – ganti pasangan seks.
Gejalanya adanya volume cairan vagina berlebihan dengan disertai bau amis dan menyengat, serta gatal dan sensasi terbakar di area miss v. Infeksi menular seksual ini bisa diobati dengan pemberian antibiotik.
Infeksi Jamur
Pertumbuhan jamur diarea vagina bisa menyebabkan infeksi jamur dengan gejala volume cairan vagina berlebih dan berwarna putih susu serta bergumpal – gumpal. Infeksi jamur ini bisa diobati dengan pemberian antijamur.
Penggunakan AKDR
AKDR alias Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan kedalam rahim. Terkadang penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ini bisa menyebabkan volume cairan vagina berlebih. Hal itu dikarenakan adanya repons dari tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Meski demikian, Anda tidak perlu waswas selama keputihan yang dialami tidak disertai bau, warnanya konsisten, serta tidak gatal atau nyeri panggul.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan volume keputihan berlebih dari biasanya. Jika mengalami keputihan berlebih, Anda jangan langsung panik karena keluarnya cairan vagina ini pada dasarnya adalah hal yang normal terjadi.
Namun, jika cairan vagina yang berlebih ini disertai dengan adanya perubahan warna, bau tak sedap, rasa gatal atau sensasi terbakar, serta nyeri, segera konsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai. Nantinya, dokter akan mendiagnosis penyebab keputihan berlebih yang Anda alami dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Sebagai pencegahan, jagalah selalu kebersihan vagina dengan membersihkan area tersebut dengan menggunakan sabun tanpa pewangi dan bahan kimia dari arah depan ke belakang. Pastikan selalu mengeringkan vagina setelah buang air dengan handuk bersih atau tisu. Pilih pakaian dalam berbahan katun. Selain itu, Anda juga jangan terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina.