Tata Cara Dan Bacaan Niat Yang Harus Dilakukan Dalam Pelaksaan Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Tata Cara serta Artinya

Saat Ramadhan tiba semua umat muslim yang sudah akhir baligh dan sehat memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Namun tidak sedikit juga yang tidak bisa melaksanakan puasa selama satu bulan penuh dikarenakan beberapa kondisi tertentu. Orang yang puasa ramadhannya tidak penuh pun kedepannya tetap diharuskan untuk mengganti hutang puasanya tersebut.

Dalam Islam jika seseorang tidak berpuasa karena mengalami beberapa hal seperti wanita sedang haid atau nifas, wanita sedang hamil atau menyusui, orang yang sedang sakit, orang sedang dalam perjalanan, ataupun orang yang sudah tua. Maka kedepannya tetap harus mengganti puasanya baik dengan melaksanakan puasa qadha maupun dengan membayar fidyah kepada fakir miskin.

Puasa qadha ini berbeda dengan puasa sunnah karena puasa qadha ini merupakan puasa yang wajib dilaksanakan untuk membayar hutang puasa di bulan Ramadhan. Jika tidak diganti atau dibayarkan maka sama saja kita tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan yang mana itu merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim. Dengan begitu maka orang tersebut akan mendapatkan dosa karena tidak melaksanakan kewajibannya.

Orang yang memiliki kewajiban untuk mengganti hutang puasanya lewat puasa qadha ini juga hanya beberapa golongan orang seperti orang yang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan, atau wanita yang sedang dalam masa haid atau nifas. Sisanya seperti orang yang sudah tua dan sudah pikun atau wanita yang sedang hamil dan menyusui maka diperbolehkan mengganti puasa dengan membayar fidyah.

Dalam melaksanakan puasa qadha ini juga ada aturan dan tata cara yang harus dilaksanakan. Aturan yang pertama yaitu membaca niat puasa qadha Ramadhan sebelum anda hendak melakukan puasa qadha. Untuk anda yang belum tahu bacaan niat puasa qadha Ramadhan, berikut ini bacaan yang bisa anda ikuti:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”

Membaca niat puasa qadha Ramadhan ini menjadi salah satu syarat sah agar puasa qadhanya diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Selain membaca niat, ada juga aturan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan puasa qadha tersebut seperti waktu pelaksanan puasa qadha tersebut. Waktu pelaksanaan puasa qadha ini bisa dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadhan mulai dari bulan syawal sampai bulan syaban.

Namun selain waktu diatas ada beberapa tanggal yang tidak diperbolehkan untuk anda melaksanakan puasa qadha. Waktu – waktu tersebut diantaranya pada hari raya Idul Fitri, 1 Syawal, Hari raya Idul Adha, dan 10 Dzulhijah. Selain itu anda juga tidak diperbolehkan untuk melaksanakan puasa qadha pada hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sisanya anda boleh melaksanakannya kapan saja.

Jadi ingatlah bagi anda yang merasa puasa ramadhannya bolong atau tidak penuh maka anda diwajibkan untuk membayarnya karena itu dihitung sebagai hutang. Dimana jika hal tersebut tidak dibayarkan maka akan terhitung sebagai dosa. Terutama jika anda masih termasuk kedalam orang yang sehat dan kuat untuk berpuasa maka anda harus melakukan puasa qadha tersebut.

Lain halnya pada orangtua yang sudah sakit – sakitan atau sudah pikun maka tidak diwajibkan membayar hutang puasa dengan puasa qadha. Tetapi pihak keluarga dari orangtua tersebut diharuskan untuk membayarkan fidyah atas nama orangtuanya kepada fakir miskin atau pihak tertentu.